Monday, August 16, 2010

Day 15

Urrgghhh... malem ini rasanya sakit, pedih, sedih, campur-campur jadi satu menimbulkan luka yg dalam.

Harus bagaimana??
I want to talk, but.... HOW?!

Friday, August 13, 2010

Day 13: Friday 13th

Apa yang terlintas di pikiran kalian waktu baca judul di atas?

"Kamu ngalami hari sial ya??"

"Jangan2... ada sesuatu yang buruk yang terjadi??"

"Kenapa?? Kamu gak apa-apa kan??"

"Hih... merinding aku!!"

dsb dst dll ect..

Hahaha... aku juga gak nyangka kalo ini tanggal 13 di hari jumat. Hehehe... Ya, mungkin ada sesuatu yang mengerikan, menakutkan, sial, serem, dan sebagainya (bagi yang percaya). Tapi buatku, ini adalah hari yang sangat menyenangkan, penuh bahagia, sukacita, damai, dll. Karena memang itu yang aku percayai. Sekalipun orang mau bilang ini hari sial, hari buruk, dan lain-lain, aku percaya kok, hari ini, adalah hariku.

Hari ini harinya Tuhan!
Mari kita bersukaria!
Bersukaaa... di dalam Tuhaan!!

Aku gak takut terhadap hari sial atau apapun. Buatku, semua hari adalah baik & beruntung kalo aku mau!

1Petrus 3:10 bilang "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

Last but not the least,
God isn't late with his promise as some measure lateness. He is restraining himself on account of you, holding back the End because he doesn't want anyone lost. He's giving everyone space and time to change.
2 Peter 3:9

Thursday, August 12, 2010

Day 11: souvenir wisuda

Beberapa hari ini nafsu makanku meningkat tajam! Rasanya kelaparaaaan terus. Kenapa ya? Dan sialnya, disaat aku kelaparan seperti ini, meja makan di rumah juga "kelaparan" alias gak ada apa-apa! Huhuhu.... Kulkas juga mengalami hal yang sama. Huft...

Dan juga karena motor dipake papa terus beberapa hari ini, otomatis aku gak bisa kemana-mana dan akhirnya di rumah terus. Ya ada bagusnya juga sih. Aku jadi bisa istirahat. Kalo biasanya mbolang etrus2an, sekarang jadi santai dan istirahat abis2an. Enaknyaa... jadi pengen liburan terus.

Aku juga belum hilang impianku buat daftar kru Deteksi. Ini mungkin jadi kesempatan terakhirku, mengingat awal tahun depan aku sudah 21 tahun! Waahh... waktu bener2 menuakan aku! Tapi juga sebuah gambling besar buat aku, karena aku juga belum yakin apakah aku bisa mengatur waktuku sedemikian rupa untuk keluarga, kuliah, pelayanan, ditambah lagi pekerjaan!

Oiya! Berita baru nih! Papa kabarnya mau beli SLR. Sony Alpha a230. Aku ngotot pengen Canon. Tapi setelah berdebat abis2an (sudah pasti aku kalah, kalahnya gak mbois lagi, gara2 kekuasaan! Huh.) akhirnya keputusan terakhir tetep di tangan papa, soalnya dia yang punya duit. Dengan segenap kekuatan terakhir akhirnya aku bilang:
"Pa, jangan lupa SPPku belum dibayar!"
"Oiya ya... ya kalo gak ada duitnya ya mbuh wes!"
"Leehhh??!!"
Papa yang aneh.....

Huaduuhhh... puji Tuhan banget hari iniii.. dari kemaren kepikiran pengen bikin usaha. Trus pas baca brosurnya Petra soal wisudaannya, jadi muncul ide, "kenapa gak bikin hal seperti ini di ITS??"

Kurang lebih jadinya seperti ini:

Bentuk usaha:
souvenir wisuda berbentuk boneka.

Analisa SWOT

STRENGTH:
  1. Souvenir wisuda di ITS masih kuno, bentuknya patung kaca gitu.. bagus sih.. tapi ya itu, masih kuno.
  2. Karena bentuknya yang kuno, kesannya biasa banget dan gak ada yang berkesan. (ini menurutku lho...)
WEAKNESS:
  1. Karena bentuknya yang terlalu imut, orang jadi nganggepnya gak dewasa, gak elegan.
  2. Karena handmade, kalo (misal tapi amin) pesenan dateng bejibun, kekurangan pekerja.
OPPORTUNITY:
  1. Ada temen yang pinter bikin handycraft kayak gini.
  2. Tiba-tiba, waktu lagi searching bahan untuk boneka, ketemu sama adik kelas, satu jurusan lagi, yang ternyata oh ternyata, dia uda punya usaha kayak gini tapi masih kecil2an!
  3. Secara gak tau kebetulan ato gak, eh ternyata dia antusias dengan usaha kayak gini! Siip dah..
TREAT:
  1. Petra sih mungkin mau2 aja ngabisin duit buat souvenir kayak gini... tapi ITS?? Udah bisa lulus aja syukur2 kok mau pake souvenir2an. Udah bisa ikut yudisium aja syukur2, kok mau beli beginian, emang bisa dibuat ngelamar kerja??
  2. Mayoritas mahasiswa ITS adalah cowok, adakah yang mau membeli boneka seperti ini??
Sebagai trial & error, nih hasilnya:


Lucu ya?

Pilot project:
Wisuda ke xxx (lupa ke berapa :P) PWK ITS.

Cara pemasaran:
pre-order dengan harga kurang lebih 15-20 ribu. (Belum pasti)

Detail boneka:
tinggi kurang lebih 10cm. Rencananya sih mau dibuat ada yang versi mini, ada yang versi gede, jadi bisa dipajang. Juga ada versi cowok, cewek berjilbab dan non jilbab.

Doain aja berhasil ya teman2.. juga dimohon komen2nya untuk saran dan kritik ^^;

Tuesday, August 10, 2010

Day 10: 17 Again

Heyy.. hari ini Rico ultah! Hehehhe... yah, walo gak spesial2 banget. Bahkan sangat gak spesial mungkin. Karena.. suasana rumah ya biasa aja. Gak ada yang berubah.
Setelah nyari2 begitu lama, akhirnya aku nemu link untuk download film 17 Again. Salah satu filmnya Zac Efron. Udah kadung jatuh cinta sama aktingnya di High School Musical, jadi pengen nonton filmnya lagi nih.

Filmnya bagus, pesan moralnya juga kena. Cuma memang ada beberapa (agak banyak sih) adegan2 yang "ehem", tapi gak bisa kita sangkal kalo, yah, emang itulah yang seringkali terjadi di sekeliling kita.
Nie, aku nyoba bikin review filmnya ya ;)
Mike O'Donnel (Zac Efron), masih muda, 17 tahun, seorang bintang sekolah, cowok populer, digilai gadis2, berprestasi dimana2, bahkan punya masa depan yang indah, pokoknya lengkap deh kehidupannya. Punya pacar cantik, mau dapet beasiswa untuk kuliah, dsb.Kelihatannya menyenangkan ya jadi seorang Mike? O..o..o... sayang, karena "kebablasan" sama pacarnya, dia dihadapkan 2 pilihan dalam hidupnya. Apakah Mike akan mengambil masa depannya sendiri, ataukah dia melepaskan semuanya demi pacar dan bayinya?
Dalam keadaan yang seperti itu, Mike memutuskan untuk menikah dan membesarkan anaknya bersama pacarnya. Karena bagi dia mereka adalah hidupnya dan dia yakin pasti bahagia bersama mereka. So sweet bukan?
20 tahun setelah itu, ternyata apa yang Mike bayangkan dulu tidak terjadi seperti bayangannya. Makin banyak masalah dalam rumah tangganya sehingga dia harus menumpang tinggal di rumah sahabatnya yang "culun abis", Ned. Anak-anaknya tidak ada yang patuh padanya, bahkan cenderung cuek dengan dia. Gak cukup sampe di situ, harusnya dia juga sudah naik pangkat dari dulu-dulu, malah karyawan baru yang dinaikkan pangkatnya. Mike kesal dengan kehidupannya, iseng, dia mampir ke sekolahnya dulu waktu SMU.
Dia teringat lagi masa-masa kejayaannya, dan perasaan menyesal mulai menyelimuti hatinya. Sampai dia tidak sengaja bertemu dengan seorang kakek cleaning service, yang memberitahukannya bahwa ada 1 cara untuk kembali ke masa itu. Caranya gimana? tonton sendiri yaa... hehehehe...
Mike gak percaya gitu aja dengan perkataan kakek itu, sampai di suatu malam, dia melihat kakek ini mau bunuh diri. Walau keadaan dna kahidupannya kacau, dia masih ingin menolong kakek ini agak tidak bunuh diri. Tapi justru dia yang jatuh. Ketika jatuh itulah tiba-tiba Mike kembali ke wujudnya ketika umur 17 tahun.
Kaget, heran, dan tidak tahu harus berbuat apa, Mike meminta pertolongan sahabatnya, Ned. Awalnya Ned juga tidak percaya bahwa itu adalah Mike. Tetapi karena bukti2 yang ditunjukkan Mike, mau tidak mau Ned mempercayainya. Bahkan Ned yang membantu Mike untuk masuk ke SMU dengan menyamar sebagai ayahnya.
Mike masuk di SMU yang sama dengan kedua anaknya, Maggie dan Alex. Ketika dia melihat langsung kehidupan anak2nya di sekolah, Mike akhirnya sadar bahwa mungkin ini adalah jalan untuk menyelamatkan kedua anaknya. Jadi Mike berusaha menolong Alex untuk masuk ke tim basket, dan menyelamatkan Maggie dari pacarnya yang berandalan.
Keadaan semakin runyam dimana Mike mengetahui istrinya sudah bulat untuk menceraikan dirinya dan sudah memiliki teman kencan yang baru. Kesal, karena tidak bisa berbuat apa-apa dalam wujudnya yang berumur 17 tahun. Mike terus berusaha untuk membangkitkan kenangan istrinya mengenai dirinya dan cinta mereka yang dulu, tanpa membuat Alex dan Maggie curiga bahwa Mike punya kelainan yang menyukai cewek yang lebih tua (sindrom apa ya itu??)
Sampai titik terakhir usahanya, dia malah makin dibenci Maggie karena Maggie mengira dia hanya dijadikan alat untuk mendekati ibunya, juga waktu di sebuah pesta Mike mencium ibu Maggie. Ned juga marah padanya karena gara-gara Mike membuat pesta di rumah Ned hingga berantakan dan Ned kehilangan teman kencannya.
Mike yang putus asa, mencoba untuk melupakan segala usahanya untuk mendekati keluarganya lagi, dia berusaha menggapai impian masa mudanya. Tidak peduli bagaimana keluarganya kelak. Ned berusaha memperingatkan tetapi Mike justru makin marah dan sakit hati karena kesepian.
Mike O' Donnell: There's no path, Ned! There's no path. I can't do it! I just made it worse for them. My wife is happier, everyone's happier with me out of the picture, Ned. It's time to move on...
Walau begitu, Mike masih mencoba sekali lagi, sewaktu persidangan perceraian dirinya dengan istrinya, dia berusaha untuk kembali dengan istrinya lagi. Walau dengan wujud anak 17 tahun. Syukurlah sang istri akhirnya paham bahwa dia adalah suaminya dan menyesal atas perceraian itu. Dia meminta sidang ditunda untuk sementara.
Pada pertandingan basket untuk memperebutkan beasiswa, Mike diingatkan lagi pada saat dulu dia berusaha menggapai impiannya. Namun, sang istri yang penasaran pada Mike, datang untuk menonton pertandingan tersebut. Dan rupanya pada saat pertandingan itu, sang istri menyadari bahwa dia masih mencintai Mike. Mike pun, saat melihat istrinya datang, sekali lagi dihadapkan pada 2 pilihan.
Apakah Mike akan menggapai impiannya, ataukah sekali lagi mengejar sang istri?
Ada 1 quotes yang keren di film ini:
"You are the best decision I've ever made. I just.. I just forgot." (Mike O'Donnel)
Download filmnya disini.

Monday, August 9, 2010

Day 9: mbulet tumpleg bleg

Haa... akhirnya saya ngeblog lagi! Udah ditinggal 5 hari ya... hahahaha... maklumlah, beberapa hari ini aku sibuk banget, nyiapin ini itu buat ngerayain ultahnya anak2 SMAN 20. Huft.. belum lagi nemenin anak2 buat keliling2 ngajak temen2nya buat dateng lagi ke gereja. Well, semua usaha ini gak sia-sia tapinya :) puji Tuhan...
Ngomong-ngomong, sebenernya aku mau buat postingan Pimnas' stories EXTENDED, tapi berhubung bahan masih kurang, juga banyak hal yang pengen ta ceritakan disini, well, mungkin postingan berikutnya ya :) sabar aja blogger!
Beberapa hari kemaren juga aku selalu diingetin soal salib, salib, salib. Penyangkalan diri. Rasanya tangan ini gatel banget pengen sms, pengen telpon, pengen nanya kabar. Duuhh.. kuatir banget. Pengen diskusi juga. Rasanya kepalaku penuh seharian! Aku pengen bertukar pikiran... Dan biasanya cuma dia yang bisa aku ajak tuker pikiran, yang nyambung, yang gak sengaja keluar ide seru, aahh..., tahan.. tahan... akhirnya aku sms2 orang-orang lain. Walo rada' gak puas diskusi dgn mereka, sudahlah.
Juga rasanya kesal banget sama orang-orang yang pengen ninggalin tempat ini. Huh, kalo bisa pun aku juga pengen tau, keluar dari Surabaya. Meninggalkan tempat ini. Tempat yang penuh tuntutan dan tekanan batin. Capek. Tapi harus gimana? Sapa lagi yang mau bertahan? Kamu? Kalian? Malah keluar. Malah pindah. Dan berbagai macam alasan lainnya. Huh.
Belakangan ini juga lagi semangat ngumpulin duit. Pengen beli SLR. Canon 450D. Apalagi sekarang di gereja dibuka pendaftaran volunteer buat fotografi. Hahhh... aku pengeeennn.... Tapi uangku belum cukup. Apa aku gak usah beli batere laptop ya? Itu juga penting benernya.. Duh bingung. Papa juga lagi kesulitan ekonomi. Sungkan mau minta2. Apalagi minggu lalu aku sempet kehilangan kacamata. Ya, kacamata seharga hampir 500rb itu ilang saudara saudara! Makanya akhir2 ini ada kerjaan apapun aku sambet aja.
Kayak misalnya kerjaan bikin web. Akhirnya aku balik kucing lagi menggeluti bidang ini. Hehehe... Tapi namanya balik kucing, kemampuan kucingku pun menghilang (apa maksudnya???). Maksudnya, aku udah lupa cara2 ngoding, upload web, dsb dsb yang berhubungan dengan web. Huhu... Bener-bener kayak anak kecil yang disuruh bikin kue. Telur, tepung, susu, berlepotan dimana2. Kacau! Untung aja klienku bukan klien yang cerewet ato maksa cepetan. Tapi tetep aja aku sungkan dewe!
Ya sudah, saya mau lanjut kerja dulu....

Wednesday, August 4, 2010

Day 4: Pimnas' stories (FINAL)

Akhirnya kita tiba juga di bagian akhir cerita ini... hehehhe... moga2 aja ini jadi bagian paling seru & mendebarkan. Selamat menikmati :)

Days 7 - 23 Juli 2010
Kami berangkat pagi2 sekali, kalo gak salah sih berangkat jam 7 atau setengah 7 gitu, aku lupa. Soalnya Pak Bandung udah marah besar gara2 kemaren malem dapet info katanya juri udah keliling di poster & ngeliat SEMUA poster tim ITS gak ada yang dijaga! Semuanya kosong gak ada barang apapun! Ya, mau gimana, pak.. Kami takut ninggal barang2 lagi lah.. meja yang jelek aja bisa ilang, apalagi produk2 kami. Sapa yang mau jaga semaleman??
Habis dimarahin (karena molor lagi), kami langsung menuju lokasi poster (GOR Lila Bhuana), mempersiapkan segala macem, sambil ketawa2, foto2. Pada akhirnya kami dapet meja juga ^^. Tau dari mana kami dapet meja? Minjem warung deket GOR! Hahahaha... Keadaan masih terkontrol sejauh ini. Juri juga belum diketahui dateng jam berapa. Walo TM kemaren udah diberitahukan juri akan mulai menilai sejak pukul 8-11. Tapi dengan adanya rumor2 yang lain (gak tau darimana sumbernya), ada yang teriak dikit kalo juri udah dateng, semua tim langsung tegang dan sibuk membenahi stan masing2. Bwehh......
Semakin jarum jam berputar, suasana makin memanas dan gak karu2an. Mirip kayak pasar senggol. Apalagi stan kami cukup laris karena adanya permainan utagami yang seru. Banyak yang sengaja mampir cuma buat main 1 ronde. Hehehehe... untunglah...
Lihatlah betapa sumpeknya keadaan waktu itu
Sangking gak tahannya aku ada di tengah2 kerumunan kayak gitu, pake jas almamater lagi, uuftt.. bisa dibayangkan sendiri panasnya seperti apa. Belum lagi meladeni pertanyaan2 dari pengunjung yang rada2 gak penting juga. Huhu... walo gitu bagus juga sih, ada yang pengen kerja sama juga ma kami. Horee... Ehm, karena gak tahan, juga karena aku belum sarapan paginya (bangun kesiangan, ehehehe...), aku ngajak mas Angga buat keluar dari kerumunan, gantian ma mbak Una dkk. Jadinya kami duduk di tribun sambil ngeliatin pasar senggol dadakan itu. Duh leganya di tribun.. gak sumpek!
Kami nunggu sampe jam 11 kurang kok jurinya gak lewat2 di stan kami ya? Waktu briefing kemaren malem sempet dibilangi kalo harus kami yang aktif ngajak jurinya ke stan. Istilahnya, rebutan juri! Lha tapi kalo jurinya sendiri gak menampakkan batang hidungnya, harus gimana?? Kami pasrah dan berserah aja deh... Gak tahan dengan situasinya. Aku percaya para juri juga pasti ngerasain hal yang sama! Huuhh..
Jadi jam 11 sebelum jumat'an, aku & mas Angga memutuskan buat cari makanan di luar. Secara dia juga belum makan (makan sih, tapi cuma dikit -versi porsi cowok-). Jadi bareng2 sama BEM ITS, kami nyari makanan di luar. Aku pengen banget makan mie ayam. Tapi kasian sama mas Angga, dia gak bisa makan mie. Jadi kami ngalah dan nyari yang laen. Ehh, nemu sate sapi. Iya, sate sapi. Lucu ya? Warnanya agak2 kemerah2an gitu. Hyuuhh... tapi karena uda kemaperan, ya kami embat aja deh!
Abis makan, waktunya bayar dong! Buset... Aku cuma pesen sate (isinya 7 tusuk), nasi porsi kecil, es teh, sama 1 bungkus usus goreng kecil udah abis 10ribu! Ckckckck... fine fine!
Balik dengan perasaan lega & kenyang, lho, kok,...
Temen2 pada turun sambil bawa barang2 stan kami, poster, dan tetek bengek lainnya. Lho? Lho? Kenapa nih? Penggusuran? Olala.. ternyata waktu untuk expo udah abis. Yang cowok2 dipersilakan untuk jumat'an, sedang yang cewek2 makan siang di GOR. Angin di GOR kenceng banget.. dan seneng banget bisa makan. Karena aku uda makan, jadinya agak gak berselara makan nasi kotak dari panitia. Laukku banyak yang aku bagi2in ke Cihe. Nasiku separuhnya aku kasih ke mas Angga (dia masih kelaperan!).
Selesai makan, setiap tim diwajibkan ada perwakilan untuk ngambil sertifikat & uang ganti transport. Jadinya mbak Una & Cihe ke UnMas untuk ngurus itu semua. Aku dan mbak Lupi diem maenan rubik punya mas Angga, sambil nunggu yang punya selesai jumat'an. Jam 1an gitu mas Angga uda balik. Kami kaget, kok cepet jumat'annya??
"Iya, kotbahnya cuma 3 menit", kata mas Angga.
Ya ampun... beda banget sama di Jawa ya :D
Jadi kami masih duduk2 di GOR sampe sepiiii banget. Kayaknya tinggal kami & panitia dari UnMas, deh. Sempet foto2 juga (mbak Lupi yang foto2). Mas Angga tidur. Aku motretin mbak Lupi. Yayayaya...
Hari makin siang menjelang sore, tapi kok 2 orang itu gak balik2, ya? Jadi kami mutuskan untuk balik ke bis ITS aja. Tidur di bis. Lumayan aku sempet tidur juga di bis. Walo rada gak enak ati juga, karena diliatin sama mbak Lupi & mas Angga akhirnya. Haduh.. Padahal harusnya yang mau tidur kan mas Angga! Kok malah aku.. Udah gitu kami sempet ikut sopirnya beli bensin. Horee... jalan2 juga akhirnya hehehhe... Sempet ngeliat upacara penguburan juga. Bukan ngaben sih. Kata guide-nya, ngaben biasanya cuma diadakan 1-3 tahun sekali. Soalnya biayanya mahal banget buat orang yang penghasilannya biasa2. Jadi kalo ada keluarganya yang meninggal, dikubur dulu, ntar ikut ngaben massal. Harganya lebih murah. Gitu katanya. Waahh... kasian ya. Udah dikubur, digali lagi, trus dibakar. Wewh..
Setelah nunggu lama, kami berniat nyusul mbak Una & Cihe. Tapi pas kami telfon, ternyata tim ITS juga mau balik. Soalnya uang baru dibagiin ntar malem abis pengumuman. Dieengg.. ya udah. Jadilah kami menjemput temen2 lain di UnMas, trus balik ke hotel buat istirahat. Jam 7 malem nanti akan ada penutupan sekaligus pengumuman.
Pukul 7 tepat kami berangkat dari hotel menuju Art Center (lupa dimana tepatnya). Yang pasti tempatnya keren banget, khas Bali banget. Malah aku kira kami bakal disuguhi tari kecak. Hehehhee... ternyata gak ada.. kecewalah penonton...
Ini dia Art Center
Kami duduk beerdebar, sambil agak kedinginan juga, soalnya itu tempat terbuka & anginnya malem itu lumayan kenceng juga. Deg2an nunggu pengumuman, kami disuguhi berbagai tari2an Bali (lupa namanya apa, ada 2 macem), trus ada sambutan2, dll.
Ini lupa namanya
Selama pertunjukkan dan sambutan, semua universitas saling mengeluarkan yel2 dan jargon2 mereka. Seru banget waktu sama2 kami teriak,
"VIVAATT!!"
"Hidup ITS!! Hidup ITS!! Hidup ITS!!!"
Seru juga waktu universitas2 lain ngeluarin yel2 mereka. Rada jayus emang, tapi jadinya lucu banget.
Sampe pada akhirnya, saat yang ditunggu2 pun tiba!!
wajah tegang tim-tim ITS

Tegang dan kepanasan, buka almamater
Pengumuman pertama adalah perebutan emas di poster. Aku gak punya rinciannya dan gak sempet nyatet karena kegaduhan & ketegangan juga, yang pasti UGM dan UNY saling berlomba2 dapetin emas. Huft.. di poster kami cuma kebagian 2 emas, sekian perak, dan sekian perunggu. Kalah jauh dari UGM & UNY :(
Tapi tenang... masih ada perebutan emas di presentasi. Kami berharap kami bisa memukul di bagian ini.
Saatnya pun tiba..
"Setara emas, PKM GT Kelas B, Muhammad Danar, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, ........"
"VIVAAATTT!!!!!!!!"
"Hidup ITS!! Hidup ITS!! Hidup ITS!!!"
Kami berpelukan, loncat2, jingkrak2, teriak2 gak karu2an. ITS Emas pertama!!!

"Setara emas, PKM K kelas A, Tyas Nastiti, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Meralodist........"
"VIVAAATTT!!!!!!!!"
"Hidup ITS!! Hidup ITS!!!!! HIDUP ITS!!!!!"
Kemudian...
"Setara emas, PKM M kelas A, Asmaul Husna, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Utagami........"
"VIIIIVAAAAAATTT!!!!!!!!!!!!!!!!"
"Hidup ITS!! HIDUP ITS!!!!! HIDUP ITSSS!!!!!!!!!!!"
Teriakan kami makin menjadi2 di tengah keriuhan universitas2 lain.
Walaupun banyak perak dan perunggu yang didapat teman2 kami, aku sudah gak peduli lagi dan gak sempet mengingat2 siapa saja. Aku sudah larut dalam keriuhan tim ITS. Ini berarti kami bisa merebut juara umum tahun ini! 3 Emas!
Eitt.. sekalipun kami sudah senang, ternyata ada 1 saingan hebat lagi dari UGM. Mereka ngumpulin 5 emas di presentasi ini! Wah wah...
Tapi gak apa...
Tahun ini ITS juara 2!!
Ini sudah merupakan kemajuan yang cukup pesat!
Tahun lalu kami cuma juara 3, tahun ini juara 2 sudah kemajuan. Dibandingkan UB yang tahun lalu juara 1, tahun ini harus terdepak dari 5 besar.
Dengan kemenangan2 ini kami bisa pulang dengan tersenyum...
Gak sia-sia obat 400 rb, gak sia-sia dibentak2..

Tuesday, August 3, 2010

Day 3: Pimnas' stories (bagian II)

Ini cerita lanjutan dari postingan kemaren. Mudah2an masih sanggup baca ya. Hehehhe....

Days 5 - 21 Juli 2010

Inilah dia hari penentuan!! Deg2an banget, cepet2 mandi soalnya kami disuruh berangkat pukul 6 pagi. Wow... Biasanya malah baru bangun jam 8 (standart lah.. di Surabaya kan jam 7..). Tapi untungnya, dosen2 baik deh. Kami gak disuruh berangkat jam 6, tapi berangkat jam setengah 11. Gak usah ikut pembukaan (yah T_T), tapi langsung ke kelas presentasi masing2 sambil persiapan. Sip juga sih idenya. Kami jadi gak deg2an ato nervous. Jadi kami sempet2in juga buat latian terakhir kalinya (hiks..)
Untuk yang terakhir menjelang pembantaian
Tiba-tiba....
Suara dari luar kamar: "Amanda...."
(Mas Angga sembunyi di balik pintu, Mbak Lupi & Cihe toleh2an)
Aku: (noleh) (heran) (teriak) "Mbak Unaaaa!!!"
Semua: "Mbak Unnnaaaaaaaaa....!!!!"
Akhirnya mbak Una dateng jugaa... Padahal tadi perkiraannya dia langsung ke UnMas. Puji Tuhan gak perlu gitu, jadi dia sempet ganti baju & mandi ^^
Sampai di UnMas, kami masih duduk2, guyon & foto2 (gak bisa lepas), dan agak diskusi dikit. Tiba2 ribuan orang masuk dan semuanya rata2 berpakaian adat! Lho lho... ada apa ini?? Olala... ternyata pembukaan Pimnas kali ini disuguhi tari pendet massal sejumlah 1.650 orang dan mencetak rekor MURI sebagai tarian massal terbanyak ^^
Gile.. cewek Bali tuh bener2 te o pe banget deehh.. cantik2, tinggi2, putih2.. rambutnya panjang.. duuh bikin iri :D
Tuh kan, cantik banget ya??
Tibalah saatnya makan siang, trus ke kelas buat presentasi. Supaya gak tegang, kami sempet2in foto2 dulu (biasaa...)
numpang narsis
Di kelas presentasi, kami sudah sepakat dan berharap untuk gak dapet giliran hari itu supaya malemnya bisa dimantebkan lagi. Apalagi kami masuk di kelas dimana ada juri dari ITS (dan sebelumnya kami sudah dicaci maki dengan komentar2nya). Serem banget. Kami sempet pasrah apapun yang terjadi, terjadilah. Puji Tuhan, tiba2 Pak Widya (juri dari ITS) bilang, "Aturan penjurian Pimnas kali ini, ketika ada kelompok yang maju presentasi, juri dari universitas yang sama tidak boleh mengajukan pertanyaan." Uuuffttt... kami agak bisa bernafas lega sejenak. Soalnya Pak Widya ini sungguh2 kritis dalam memberikan pertanyaan dan sanggahan. Tim dari IPB yang begitu lancar dan hebat saja terkagok2 dgn pertanyaan dari Pak Widya. Huftt...
Awalnya juri mempersilakan bagi yang mau presentasi pertama kali. Yang pertama dai Univ. Muhammadyah Purwokerto. Penampilan pertama cukup seru & mendebarkan (soalnya berhubungan dengan ASI - otomatis tau kan berhubungan dgn apa...).
Waktu pengambilan undian ke dua,
"Nomor 16!"
Deg!
Kami kringat dingin, jantung rasanya mau copot, kaget karena gak nyangka dapet secepat ini. Dan Mbak Una malah diem aja, heran pula kenapa kami berdiri & bersiap2. Ealah ternyata dia gak tau kalo kami dapet kelompok no. 16. Hehehehhe...
Presentasi kami nilai sangat lancar, cuma ada beberapa kesalahn teknis di slide (dan kayaknya juri gak liat). Aku sebagai operator sempet shock jg dan gak tau harus berbuat apa. Untungnya Cihe gak shock & dia tetap tenang melanjutkan presentasinya.
Selesai presentasi, seperti biasa ada tanya jawab dengan juri selama 15 menit. Pak Widya hanya diem aja. Sedang juri yang lain yang menanyai kami. Huft.. agak lega karena pertanyaan2nya sudah kami duga sebelumnya. Sebelum 15 menit habis, kami sudah boleh dipersilakan duduk. Duuhh.. legaa...
Kami pulang dengan perasaan lega, penuh syukur, dan... gokil! Hahahhaa... Bukan anak ITS namanya kalo gak gokil. Malem ini bisa tidur nyenyak deh.....

Days 6 - 22 Juli 2010

Hari kedua, kami memutuskan untuk memecah kelompok menjadi 2 bagian. Mbak Una, Cihe, dan Mbak Lupi di kelas untuk mengikuti presentasi. Aku dan Mas Angga menuju tempat expo poster untuk mempersiapkan segala sesuatu.
Sebelum ke tempat expo, kami mampir dulu di stan ITS di bazaar. Belum ada siapa2, bahkan stannya pun masih ditutup. Karena kami bawa Utagami raksasa (ukuran 5x5 m), kami berinisiatif untuk beber Utagami di depan stan ITS, sehingga bisa dimainkan dan gak sia2 bawanya (berat oii..). Bener dugaan kami, banyak banget yang berminat dengan Utagami kami. Bahkan mengundang perhatian dari berbagai universitas lain.
Mas Angga sebagai wasit
Yang ibu-ibu cukup yang mini
Setelah lelah mengarahkan (lho?), kami berinisiatif untuk menitipkan permainan ini kepada temen2 BEM ITS, trus kita cabut ke poster. Ya iya, belum siap2 apa2 euyh!
Expo diadakan di GOR Lila Bhuana. Tempatnya agak kecil dibandingkan tahun lalu (katanya), tapi dengan jumlah poster yang bertambah. Kebayang kan sesaknya gimana?
Juga ada hal yang sempet bikin kami gondok dan Pak Bandung (koor. Pimnas XXIII ITS) marah2 gak karu2an ke panitia & BEM. Maaf ya temen2 dari BEM ITS... Gara2 kami, kalian semua dimarahin abis2an.. Hal itu adalah meja yang seharusnya kami pakai untuk memamerkan produk kami, hilang untuk kedua kalinya! Arrgghh...! Untung Mbak UNa bawa karpet, jadilah kami beber kloso di depan poster kami.
kondisi mengenaskan dari poster kami
(to be continued...)

Day 2: Aldo's birthday feat. Pimnas Stories (bagian I)

Today.. not bad :)
Hari ini Aldo ultah. Maunya dibikin surprise, tapi jadinya malah jayus. Gapapa lah... 16 tahun kan gak setiap tahun...
Oiya, kalo gak salah aku sempet janji cerita Pimnas di Bali kemaren ya? Hohooho...
Sebelum itu, aku perkenalkan dulu tokoh2nya biar gak bingung.
Ketua PKM: Asmaul Husna. Ini dia Mbak Una.. pengagas Utagami
Anggaditya yang disebut Mas Angga. Satu2nya cowok & fotografer di Utagami
Palupi S. Narisywari. Mbak2 lucu & ringkih :D
Cihe Aprilia. Presenter Utagami menggantikan Mbak Una. Calon Mawapres
saya sendiri... Volare Amanda
Sudah siap? nie ceritanyaaa....

translate: silakan.. mampir..
Day 1 - 17 Juli 2010
Berangkat dari ITS jam 3 sore (gak tau kata sapa), jam 4 sore (kata Pak Arwi - dosen), jam 5 sore (versi Mas Angga). Akhirnya setelah dapet telpon yang isinya marah-marah karena tim Utagami paling lelet dan paling dekat kampus (!), kami ber-4 (aku, Cihe, Mas Angga, Mbak Palupi) langsung cabut menuju rektorat dibantu Deny. (Makasih Denyyy...)
Inilah benda yang membawa kami ke Bali
Day 2 - 18 Juli 2010
Sampe Ketapang. Waktu menunjukkan 01.00 dini hari. Brrr... adem gak karu2an. Agak lebay sih, udaranya gak seberapa adem, cuma anginnya itu lhooo.. duh kenceng banget... Denger2 juga, malem itu, eh pagi itu ombaknya sekitar 3 meter. Berhubung aku gak pernah naik kapal sebelumnya, dan udah diingetin kalo di kapal itu bakal keguncang2 kyk maen di THR, jadi aku gak nyadar kalo ombak 3 meter tuh tinggi ya...
Dan puji Tuhannya, aku gak muntah sama sekali! Horeee!! Padahal Cihe (notabene uda sering naik kapal) sempet muntah. Emang mabuk sih, tapi untungnya aku gak muntah. Ta' pake tidur di kapal. Hohohoo..
di Ketapang. Brrr...
Ngangetin diri (cara yg aneh bukan??)
Setelah nyebrang, kami sibuk masuk dalam alam bawah sadar kami masing2 (alias tidur lagii). Sempet beberapa kali aku terbangun dan ngecek jam. Kirain Gilimanuk - Denpasar tuh deket, taunyaa.. hampir 4 jam kami diguncang2 lagi di bis. Astaga... Walaupun agak2 shiplag (kalo pesawat kan jetlag), toh pada akhirnya kami tiba juga di hotel dengan selamat sentausa, aman terkendali, damai sejahtera, dsb.
Hotel "mewah"
Grand City Inn namanya. Ada di jalan Tukad Badung, Renon. 25 menit dari pusat kota Denpasar. Hotel yang bener2 mewah (mepet sawah). Serius. Di depan, di belakang, di kanan, di kiri.. semuanyaaa sawah. Dan sapi. Bener2 MEWAH, kan??
salah satu pojok belakang hotel. Diambil dari lantai 2 hotel
Begitu sampe, kami langsung masuk kamar masing2 dan rebah. Huuuffttt... enaknyaaaa... setelah mabuk macam2 (mabuk darat, mabuk laut, mabuk cinta - upppsss...), nyaman sekali uda bisa tiduran di ranjang, mandi pake hot shower. Ya, HOT shower. Karena airnya bener2 panas minta ampun sampe nyaris membakar kulit!!
Tapi satu kata untuk hotel ini: AWESOME!!
Apalagi isinya cuma anak2 ITS doang! Wuaahh... berasa rumah sendiri deh. Hotel2 sendiri! Di depan kamarku juga ada kolam renangnya. Uiiihhh... menggairahkan banget... sayang, cewek2 disini pemalu2 dan jarang keluar kamar :( Jadi yang menguasai kolam renang ya cuma anak2 cowok. Huhh...
Hari itu juga, aku berencana ikut kebaktiannya Light Satellite. Kangen sama anak2 Airport!! Huhuhu... Karena gak mau sendirian, aku mencari2 korban yang bisa diajak barengan buat ibadah.
ini dia korbannya.. Bukan, bukan burungnya, tapi yang berkemeja hitam :D
Benernya ada satu korban lagi. Tapi sayang sekali dan entah mengapa, sosok ini tidak terlihat pada saat itu. Ooohhh... Jadilah kami berdua yang berangkat hari itu.
Selesai ibadah, kami simulasi (lagi), di-pressing ala dosen lagi, diberi saran ini itu lagi, disuruh benerin ini itu lagi, dsb dsb.

Days 3 - 19 Juli 2010
Gak kemana-mana. Seharian di hotel cuma benerin slide powerpoint & simulasi. Cihe sempet disuruh ke dokter gara2 ada radang tenggorokan yang mengganggu saat presentasi. Obatnya aja mencapai 400ribu!! Aje gilee... Masih sempet foto2 dan renang juga sih :)
salah satu "bom" awan yang ditemukan saat jalan2 keluar hotel
me-narsis-kan kamar
Days 4 - 20 Juli 2010
Persiapan technical meeting. di Universitas Mahasaraswati. Udara bener2 panas gak ketulungan. Akhirnya bagi2 job. Mbak Lupi & Cihe ngantri di registrasi. Aku & mas Angga keliling cari kelas presentasi. Untunglah UnMas gak segede ITS...
Malamnya masih di-pressing dosen lagi (bahasaku lebay...). Hahaha... maksudnya diberi saran2 yang menusuk untuk terakhir kalinya karena besoknya udah presentasi. Semalaman kami ngebut buat ini buat itu. Merancang strategi apabila mbak Una gak ada. FYI, dia sedang di Jakarta untuk Mawapres. Jadi kemungkinan terburuk adalah mbak Una dateng telat & kami belum sempat memberitahukan strategi baru kami.
Dan gawatnya lagi, waktu TM tadi sore, kami masuk di kelas presentasi dimana juri yang ada di kelas itu adalah dosen yang membantai kamu waktu simulasi presentasi sebelumnya! Owwhhh!! Namanya Pak Widya Utama, dosen Fisika. Dengan gaya ITS (maksudnya bertanya dengan memotong pembicaraan sebelumnya dan bertanya sambung menyambung sambil sedikit menuntut - yg dari ITS pasti tau maksud saya), dia menghabisi menyarankan kami untuk mengubah sasaran kami. Tentu kami juga ngotot untuk tidak merubah sasaran karena memang sasaran kami seperti itu adanya. Ketika bertemu di hotel ini kami sedikit lebih berani untuk "menantang" bapak satu ini. Tapi toh tetap saja kami kalah.. Tapi ini sudah sebuah kemajuan mengingat sebelum ke Bali ini kami sempat dibantai habis2an oleh dosen ini tanpa kami tahu harus menjawab seperti apa. Bahakan dosen pembimbing kami pun tidak tahu harus berbuat apa. Sungguh luar biasa dosen satu ini..
Selesai berkonsultasi dan ngotot2an, dengan hasil kami yang kalah, kami menjauh dan berdiskusi untuk mempikirkan strategi bagaimana menghadapi juri satu ini. Mengingat besok kan kami 1 kelas dengan dia! Sudah tentu kalo kami gak mengubah sasaran kami sesuai dengan maunya, habis sudah kami. Jadi kami berdiskusi sampai larut malam, saling tanya jawab, sampe kepala pening banget menuntut untuk tidur. Tapi kami gak tidur, memaksa untuk terus bekerja sampai tengah malam (teman2 yang lain malah sampe subuh!), latihan, ngeprint ini ngeprint itu, bikin ini bikin itu, dsb.
Akhirnya, lewat tengah malam kami (gak termasuk mas Angga) ditemukan tewas tergeletak di kasur dan lantai.
(to be continued...)

Monday, August 2, 2010

Day 1

Huft...
akhirnya hari ini selesai juga...
akhirnya aku pulang rumah juga...
Day one..
Bener-bener berat.. beraaattt...
Tapi tetep ditahan-tahan untuk tetap tersenyum pada semua orang :)
Tetep ditahan-tahan untuk gak cepet mengadu, gak cepet ngambil hp & sms, gak cepet cari penghiburan.
Maaf cuma singkat hari ini, cuma ini yang bisa aku update..
Aku juga masih punya utang cerita soal PIMNAS kemaren ya.. :)
Sabaar...
Pembaca sabar disayang ....... (isi sendiri)
Daisypath Anniversary tickers