Bagi saya, saya menyadari bahwa kehidupan single, adalah sebuah panggilan.
Yes, it's a calling for my life!
Kehidupan single adalah panggilan yang sama seperti panggilan saya sebagai seorang wanita. Gender saya ini panggilan, saya terpanggil menjadi seorang wanita, oleh karena itu saya tidak berhak untuk mengubah-ubah perilaku maupun pernak-pernik lain yang berhubungan dengan wanita menjadi lawannya.
Intinya, saya bahagia menjadi seorang wanita! Bahagia dengan segala keunikannya, maupun dengan segala kesusahannya (susah lho mengatur emosi, pikiran, perasaan, supaya tidak bercampur baur).
Saya tidak munafik bahwa kadang dalam menjalani kehidupan single ini saya juga mengalami banyak kesusahan dan pergumulan. Apalagi melihat teman-teman satu per satu mulai digandeng, mulai foto-foto pre-wedding, mulai reservasi tempat wedding, mulai menjalani kehidupan berpasangan, sampai yang sudah berkeluarga. Looks like they're happy!
Tetapi karena saya tahu bahwa saya single karena ini panggilan saya (sekarang, kalau nanti yaa.. gak tau lagi hehehe..), saya tahu saya harus bisa memenuhi panggilan tersebut dan menyelesaikannya sesuai dengan kemauan Tuhan.
Seujurnya memang saya pernah (bahkan mungkin bisa dikatakan sering!) berandai-andai tentang kehidupan berpasangan saya, yang dibayangkan tentu happy-happynya, bukan susahnya!
Saya pernah menemani seorang teman membeli kado untuk pasangannya. Diam-diam tentunya. tanpa sepengetahuan pasnagannya karena dia ingin memberikan surprise. Di tengah pencarian kami, sang pacar menelepon dan teman saya tidak berani mengangkat karena takut ketahuan dia ada dimana dan surprise itu akan berantakan. Singkat cerita, sang pacar marah karena teman saya tidak bisa dihubungi.
Tiap kali mengingat kejadian itu saya ingin tertawa keras-keras. Duh susahnya punya pasangan! Maunya diberi hadiah kok malah marah.
Tapi kok ya tetep pengen punya pasangan?
Oke, walaupun imajinasi saya soal pasangan itu sangat menyenangkan, tapi saya tidak memungkiri bahwa ketika saya kembali ke dunia nyata saya sekarang dan menyadari keadaan saya sekarang, saya berani mengatakan bahwa saya bahagia!
Ya, saya bahagia sekalipun ada banyak pergumulan dalam kehidupan single saya.
Saya bahagia karena saya memutuskan untuk bahagia dalam panggilan saya sekarang.
Apakah saya punya pilihan untuk sedih? Untuk ngarep? Untuk merasa kesepian?
Ya, saya punya.
Tapi jika ada pilihan untuk berbahagia, ada pilihan untuk puas, dan ada pilihan untuk berharap, kenapa harus memilih yang di atas?
Akhir kata, saya tidak menyesal menjalani kehidupan saya sekarang, sekalipun jika diukur menggunakan standart umum, saya sudah dikatakan memiliki usia yang pas untuk membicarakan dan menghidupi kehidupan berpasangan (pinjem kata-kata adik rohani saya), saya tahu saya sedang menunggu yang terbaik untuk saya.
So, I don't want to struggle or grumble too much because I know the BEST is yet to come!
No comments:
Post a Comment