Thursday, May 30, 2013

Perumpamaan Seorang Penabur (Bagian Tanah)

Setelah baca yang bagian benih, what do you think?

Setelah kita tahu bagaimana menabur yang benar dan memilih benih yang benar, sekarang waktunya kita untuk tahu mana tanah yang benar.

Pada perumpamaan sebelumnya, Yesus sudah mengingatkan di akhir ajaranNya, siapa yang punya telinga, mbok ya dipake dengeriinnn, aduuhh plis plis plis, jangan cuma jadi hiasan aja tuh telinga!! (Markus 4:9). Mungkin Yesus juga pake emoticon -_______________-" untuk menjelaskan betapa es we te-nya manusia-manusia ndableg (kayak saya) ini supaya cepet ngerti.

Bagian tanah ini, tidak semua orang akan mengerti. Saya sendiri kayaknya butuh pendalaman yang lebih lagi supaya Tuhan bukakan lebih banyak lagi pewahyuan dan pengertian tentang tanah.
Kenapa gak semua orang mengerti?
Cek ini:

Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: (Markus 4:1-2)

Pada akhir ajaranNya, ini yang terjadi.

Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, (Markus 4:10-11)

Kurang jelas? Lebih jelas lagi ketika Yesus udah cerita beberapa perumpamaan.

Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." (Matius 13:36)

Hanya, sekali lagi, HANYA murid yang akan datang dan bertanya kepada Sang Guru, apa arti sesungguhnya dari ajaranNya itu! Hanya orang-orang yang lapar akan kebenaran yang akan mengejar kebenaran sejati itu.

Saya bisa bayangkan pada jaman itu, Yesus naik di atas perahu (bukan perahu kecil kayak kano, tapi perahu yang sebesar kapal pesiar supaya semua orang bisa denger suaraNya) dan dikelilingi sangat amat banyak orang sekali, sampe-sampe gak disebutkan jumlahnya berapa. Kayak Yesus ngasih makan 5000 orang aja masih bisa keitung kan itu orangnya ada 5000, belum termasuk wanita dna anak-anak. Jelas kan. Kalo sampe Alkitab cuma nulis sangat banyak orang, artinya ya emang sangat banyak orang sampe gak bisa keitung lagi! Udah, sekarang bayangin ada KKR yang didatengi sangat banyak orang sampe ushernya atau petugas countingnya gak bisa ngitung lagi berapa banyak orang yang dateng sangking banyaknya. Dan plus, yang dengerin Yesus waktu itu bukan cuma orang dari kota itu saja, tapi juga kota-kota lain. Cek deh :)

Segitu banyak orang, siapa sih yang bener-bener serius dengerin Yesus? Ah gue pesimis lah soal itu. Pasti ada yang sibuk ngediemin anaknya yang rewel, ada yang sibuk dengerin sambil makan atau nyamil, ada yang sibuk pelayanan lari sana sini sok-sok jadi usher, ada yang jualan (lho?), ada yang BBMan (eh mana ada ya? :P). Beberapa saya juga yakin PASTI ada yang dateng karena denger 'a famous preacher and Rabbi - Jesus from Nazareth' come to town!! Rabbi yang bikin mujizat dimana-mana, nyembuh orang sakit dimana-mana, dan segala hal lain yang luar biasa itu. Halah-halah.. gitu deh. Saya juga yakin tuh orang yang jauh-jauh dari kota lain, pasti ada yang dateng cuma ngarep supaya sembuh aja. Bukan karena Yesusnya. Pesimis ya? Sori. Kalo hari ini saya bisa ngeliat dengan mata kepala sendiri orang-orang seperti ini, siapa menjamin jaman Yesus dulu gak ada orang tipe begini juga?

Saya tuh suka kalo ko Philip Mantofa yang kotbah. Bukan karena beliau terkenal. Tapi karena saya kangen. Kangen masa-masa bertobat dulu karena dia cerita soal Yesus. Kangen denger cerita-ceritanya gimana hidupnya diubah Kristus dan pergumulan-pergumulanNya. Kalo disuruh milih dateng KKRnya atau doa malem, jelas saya pilih doa malem. Gak terlalu banyak orang (walau sama aja sih, rame -_-), at least saya bisa fokus ke visinya.

Eh apa sih ini malah ngelantur :P


Arti perumpamaan ini sebenernya udah dijelaskan Yesus dengan begitu gamblangnya ke murid-muridNya.

Awalnya murid-muridNya heran, mereka tanya: "Rabbi, tumben banget ngajarnya pake stand-up comedy gitu?" (Matius 13:10, terjemahan ngawur ala gue :P)

Yesus, dengan cool, menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak
Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. 
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. (Matius 13:11, 13, 16-17)

Ketika cara menbaur dan benih kita tidak menghasilkan apa-apa bahkan mati, sebetulnya tidak mengherankan juga, karena Yesaya aja udah bernubuat, orang-orang ini bebal. Mereka mengeraskan hatinya. Mereka udah liat, tapi gak bener-bener ngeliat. Udah denger, tapi gak bener-bener denger. Sebel gak sih? Tapi ya, itulah kenyataanya.

Jadi inilah arti perumpamaan itu.

Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan
Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. 
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:19-23)

Udah jelas begini aja ya, kadang tuh masih ada yang nanya lagi, "WHY, LORD??!! WHYYY??!!" sambil nangis-nangis drama (yak, yak, ini gue banget, gue akui).
Tapi Yesus cuma bertanya: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? (Markus 4:13)

Kuncinya adalah seperti murid-murid di atas. Mereka gak pernah malu untuk bertanya, selalu bertanya dan mencari Yesus pada saat Dia sendirian. We need to search God alone to know what He means. Ketika ada banyak orang, akan sulit untuk kita fokus pada Tuhan sendiri. Makanya kita punya saat teduh, bukan cuma beribadah raya. Karena hanya dalam saat teduh lah Tuhan akan membuka arti dari 'perumpamaan'Nya atas dunia ini. Itupun kalo kita mencari Dia. Kalo saat teduhnya isinya galau-galau yaa... Tuhan cuma ngasih *puk puk puk* aja.. :P

Soal bertanya, ada lagi nih kelanjutannya :D Berseri banget yak? Ga papa lah, sekali-sekali :P

Hope you're blessed!
Feel free to comment below! :)
God bless you!

No comments:

Post a Comment

Daisypath Anniversary tickers