Anyway, untuk kali ini saya dipercaya lagi untuk jadi tukang jepret. Walau sempet ada sedikit kesalahan teknis ;p tapi semua udah beres dan akhirnya saya bisa join! Iyyaahhuu!
Kali ini saya dapet SD di tengah kota Surabaya, SDN Kupang Krajan I-604.
sampe ga keliatan di google maps.. |
Ya baru buat aku kali ini adalah, para inspiratornya kompak bangeett! Ya ga juga sih, minimal mereka bener-bener serius ngadepin Kelas Inspirasi ini. Sabtu siang (9/11/13) kami kumpul di KFC Darmo buat ngomongin rencana Kelas Inspirasi ini bareng fasilitator yang ada. Banyaak banget idenya dan kadang kebentur ini itu, tapi sebagai orang yang nantinya mengabadikan momen-momen, secara pribadi aku ngeliat sendiri kegrogian para inspirator di pertemuan hari Sabtu itu.
Oke, gak perlu lama-lama, sini aku kenalin sama para inspirator SDN Kupang Krajan I!
Mas Rio Desantika Profesi : Direktur Wahana Bangun Raya |
Untuk shift pagi, suasana kelas cukup kondusif lah, mas Rio bisa mengatasi dengan baik, walau di akhir-akhir acara udah nyaris empty bahan bakarnya (muahahaha..), udah keringetan sana-sini, udah ga tahan algi pake topi kontraktornya :D
Aurora Racheltasia Profesi: Branch Operation & Service Head PT. BFI Finance Indonesia |
Albert Adrianto Profesi: Dokter Konjen AS |
Erna Andjani Profesi: Dosen UBAYA |
Yuli Kalson Sagala Profesi : Arsitek |
Hestya Utami |
Sebenernya ada fotografer satu lagi, Mizar dari Unair, sayang ga sempet motoin dianya :(
Eniwey, untuk Kelas Inspirasi kali ini aku sendiri bener-bener bersyukur bisa kenal orang-orang ini, bener-bener pengalaman yang beda banget. Selesai Kelas Inspirasi juga kami sempat ngobrol-ngobrol dengan guru-guru di sana, sebagian besar menceritakan betapa kadang mereka juga kewalahan menghadapi anak-anak itu, apalagi lokasi sekolah ini cukup dekat dengan *maaf* lokalisasi. Udah gitu, banyak anak-anak mereka ini yang sering ditinggal orang tuanya cari kerja, jadi mereka lebih senang di sekolah sebenernya, main sampai sore, baru pulang.
Mendengar cerita guru-guru, jujur aku sempat miris karena ada anak-anak yang rada 'melambai' alias kebanci-bancian begitu. Mereka jadi seperti itu karena melihat lingkungan sekitar ditambah kurangnya peran orang tua di hidup mereka. Jadi sering kali guru-guru inilah yang mengingatkan mereka untuk gak begitu. Mbak Hestya juga cerita, teman satu angkatannya dulu jugaudah ada yang sampai ganti kelamin dan sekarang kerja sebagai model.
Omoo... berita ini bener-bener membuatku jadi tersadar. Selama ini aku anggap bu Risma itu terlalu lebay dalam ngurusin PSK dan lokalisasi. Toh, peminatnya masih banyak, mau ditutup kayak gimanapun, pasti nanti juga jadi malah terselubung kan. Tapi mendengar cerita di sini, aku jadi sadar betapa bahayanya dampak lokalisasi terhadap anak-anak! :'( Mereka tuh ga tau apa-apa, cuma meniru, kalo ditanyain bener-bener juga mereka benernya belum ngerti apa yang mereka tiru itu. Tapi dari cerita guru-guru itu, kok sepertinya sudah hal biasa di murid-murid mereka yang jadi banci, kerja di salon, atau ganti kelamin begitu. So sad.. :'(
Aku termasuk orang yang percaya ga ada transgender di dunia ini. Kalo ada transgender, berarti Tuhan salah dong dalam ciptain manusia. Aku orang yang percaya, panggilan pertama dalam hidup kita itu ya kelamin kita itu. Sebagaimana kita dilahirkan pertama kali, ya itulah dia panggilan kita.
Lha kalo ada yang waktu kecil perempuan, pas gede jadi laki itu gimana dong? Ada kan kelainan seperti itu?
Ya itulah dia peran ayah dan ibu, memberi identitas bagi anak mereka. Identitas kita kan ga cuma nama, tapi dari pendidikan, lingkungan, pengalaman hidup, kata-kta ortu, dan lain-lain.
Sedih rasanya denger cerita seperti ini di SD. Maksudku, ini SD tengah kota lho, bukan pinggiran atau di pulau lain, sementara aku dengar di kota-kota lain banyak relawan Kelas Inspirasi yang harus naik perahu 1 jam untuk mencapai lokasi SDnya, ada yang naik Bromo dulu, dll. ang ga habis pikir, untuk sekelas SD tengah kota aja problemnya begini, gimana di tempat lain yaa.. :'(
Ini aku taruh juga screenshot cerita dari wartawan Jawa Pos yang bertugas di SDN Tambak Langon, salah satu SD di Surabaya Utara.
Dan ini liputannya, bener-bener miris :'(
klik untuk perbesar |
Yang pasti Kelas Inspirasi kali ini banyak membuatku shock akan kenyataan di lapangan. Segitu ngerinya ternyata dan aku sendiri ga ngerti apa ya yang bisa aku lakukan untuk ini?
Jadi untuk yang ini, ga akan ragu!
Okeh, sampe segini dulu, bloggers! Silakan dinikmati foto-fotonya yaa..