Monday, January 26, 2009

Selera musik

Pagi ini, mumpung liburan aku kepingin menata ulang folder-folder lagu-laguku yang secara ga sadar udah mencapai 18 GB. Udah hampir waktunya untuk nge-back up neh. Sewaktu menata ulang, aku juga nyempetin buat nyari-nyari lirik lagu. Secara dulu waktu belum bertobat, aku suka ngapal-ngapalin lirik-lirik lagu yang aku suka. Bahkan satu album penuh aku bisa hapal. Well, sekarang aku juga mau kayak gitu lagi. Tapi dengan band yang bersih dan dengan lirik-lirik yang benar.

Ada beberapa hal yang sempet bikin aku kaget waktu lagi searching lirik lagu. Akhir-akhir ini aku suka banget sama jazz, dan punk ronk. Yang aku cari lirik lagunya itu lagu-lagu punk rock semacam Relient K, Switchfoot, Jars of Clay. Pokoknya aliran keras deh hehehehe...

Dan yang bikin aku lumayan shock, dibalik lagu-lagu keras yang mereka mainkan, tersimpan sebuah lirik yang bener-bener menggugah hati. Misalnya seperti Swtichfoot - A New Way To Be Human
And where is our inspiration?
When all the heroes are are gone
Hey kids, could we be the ones?
'Cause nobody's famous
And nobody's fine
We all need forgiveness
We're longing inside


Oh men.. so sweet..

Ada lagi, Switchfoot - Only Hope
There's a song that's inside of my soul
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake in the infinite cold
But You sing to me over and over again

So I lay my head back down
And I lift my hands
and pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now you're my only hope

Sing to me the song of the stars
Of Your galaxy dancing and laughing
and laughing again
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that You have for me over again


And I lay my head back down
And I lift my hands and pray
To be only yours
I pray to be only yours
I know now you're my only hope


I give You my apathy
I'm giving You all of me
I want Your symphony
Singing in all that I am
At the top of my lungs I'm giving it back


Relient K juga bikin aku shock dengan lirik-liriknya:
Find it funny when the punch-line was You.
And You don't like my punk boy attitude.
You didn't smile when I checked out that girl, or when my sin kept me in the world.
And then I claim all I wanna do is praise Your name. 


I hate my sin, destroy it and mold in me from within.
And then I claim all I wanna do is praise Your name.
I hate my sin, destroy it and mold in me from within.
And now I'm trying to keep the bad stuff away, but if I forget to keep Your word and pray. 


Wow... is that amazing?

Aku suka banget liat orang yang bisa menggunakan talentanya di bidangnya. Gak perlu harus sok suci. Gak perlu harus rohani banget kata-katanya. Kata-kata simple namun mengena kayak gitu udah cukup unutk bisa ngingetin seseorang untuk berbalik sama Yang Kuasa.

Sekarang gak lagi jamannya musik dengan lirik-lirik selingkuh, bunuh pacar, duakan aku, dsb dsb. Sekarang ini jamannya lagu-lagu yang seperti itu, men! Musik keren, lirik top!
Jangan mau dicekoki dengan lirik-lirik yang ga bener, yang justru bikin kita makin ngedrop di saat kita udah drop. Oh men!

Wednesday, January 21, 2009

Aku dan Dia (Part two)

Aku dan Dia

Waahh...

Udah satu semester dilewati
Udah satu musim dilewati
Mangkel-mangkelan, seneng-seneng, stress, capek, deg-deg'an
Ga sadar udah dilewati bareng

Berawal dari sebuah telepon konyol
Berlanjut ke sms dan chat ke pertemuan
Berlanjut ke makan siang, belajar bareng, renovasi laptop
Hingga sekarang...

Ga lama lagi kamu bakal pergi
Mungkin jauh, mungkin juga enggak
Senengkah aku?
Sedihkah aku?

Iya dong! Seneng! Seneeeng banget!
Dengan begitu kita tahu, kalo kamu ternyata mampu melampaui batas-batas yang ada
Sedih? Yah... iya.
Kenapa?
Aku juga nggak tau.

Huhh.. kehabisan kata-kata!

Aku harap kita bisa sama-sama sadar
Kalo masih banyak mimpi-mimpi besar yang harus kita capai
Masih banyak tujuan-tujuan yang harus kita dapatkan
Masih banyak perkerjaan yang menunggu kita di luar sana

Kalo suatu saat nanti kita ketemu lagi
Moga-moga waktu itu kita sudah siap
Moga-moga waktu itu kita sudah tahu
Moga-moga waktu itu kita sudah sadar

Siap.. dengan semua keutuhan kita
Tahu.. dengan tempe, eh bukan, dengan apa, atau siapa, atau kemana kita melangkah
Sadar.. apakah kita akan melangkah sama-sama

Thanks,
Buat setiap hal yang sudah kita lalui bareng
Buat setiap tawa yang keluar dari pembicaraan kita
Buat setiap nyanyian yang keluar dari mulut dan hatimu
Buat setiap waktu yang sudah kamu berikan

I appreciate that! :)

to be continued..

P.S: eh, sekali-sekali kamu dong yang ngelanjutin! :P

Monday, January 12, 2009

Nasionalisme dipertanyakan (?)

Pagi - pagi baca Deteksi, cukup surprise juga. Menurut polling, film Laskar Pelangi jadi favorit. Prosentasenya beda jauh lagi sama film-film lainnya. Ngeliat latar belakang perfilman Indonesia yang didomonasi film horor dan drama romantis komedi (kenapa ya?) yang gak jelas sama sekali maksud filmnya, film Laskar Pelangi ini seperti air di tengah gurun.

Waktu itu aku sempet mikir juga, oh, ternyata anak-anak muda Indonesia ternyata ya masih waras juga toh. Maksudnya, ya masih ngerti mana film yang ada maknanya, mana yang cuma kesannya, biar ada film gitu aja. Dulu aku sempet ngira anak-anak muda Indonesia ini udah tergila-gila dan terkontaminasi sama cerita-cerita bualan macam sinetron, cerita-cerita hantu mulai dari yang janda sampe yang perawan, cerita-cerita romantis komedi yang ujung-ujungnya berhubungan sama seks. Sempet gerah juga kalo nonton bioskop, yang dipajang filmnya gitu-gitu aja.

Tapi dari hasil polling itu, aku jadi lega. Berarti sebenernya kita-kita ini suka dengan film-film yang punya makna. Nggak harus yang berbau-bau hantu atau horror, gak harus berbau-bau drama komedi yang nyrempet seks, gak harus film yang berbau materialistis.

Kalo aku perhatikan sinetron Korea yang sering digemari, sebenernya setting mereka gak mewah-mewah banget, rumah biasa-biasa, kebanyakan juga malah pake apartemen aja. Tapi kenapa bisa begitu apik? Sedangkan sinteron Indonesia, yan udah mahal-mahal nyewa rumah yang paling megah, yang halaman rumahnya ada air mancurnya, mobilnya kelas BMW ke atas, artis-artisnya ngambil yang bule-bule yang 'dipaksa' ngomong Indonesia, yang baju-bajunya keluaran butik mahal, kesannya justru 'biasa'.

Belum ada sutradara sinetron yang berusaha menonjolkan hal-hal ini. Kesederhanaan, kesetiaan, pelajaran kehidupan. Terlalu menjual mimpi kalau aku bilang. Tapi toh masyarakat juga banyak yang suka nonton, ratingnya gak turun, bahkan kejadian sinetron juga mulai terjadi di kehidupan si penonton. Bagus kalo kejadian yang baik, lha kalo kejadian udah bangkrut, dibenci calon mertua, difitnah cewek lain, terdampar di tengah jalan, ketangkep mucikari pula! Wedeww.. kasian banget deh hehehe..

Eniwey, aku juga menunggu-nunggu nih, ada gak ya sutradara yang 'sadar' akan kebutuhan penonton ini? Apakah sekolah sinematografi di Indonesia udah gak berkembang lagi? Kalo bener gitu, berarti beruntung banget aku gak jadi daftar IKJ! Hehehee.. udah bayar mahal-mahal, yang diajari setara dengan sinetron. Wah... mending otodidak aja deh!

Selain itu, aku juga baca soal warga Jerman yang daftar jadi caleg. Jujur aja, aku malu banget sebagai WNI asli. Masa WNA nasionalismenya ke Indonesia lebih gede daripada WNInya? Bahkan dia ga mau pake money politic. Wih wih... mau ta'taroh dimana ya mukaku ini? Memalukan banget.

Aku gak tau, apa aku nanti bener-bener terjun ke pemerintahan (?), sementara aku ga ada dasar atau bau-bau politik sama sekali. Ngomong serius dikit aja, kayaknya aku ga bisa. Buktinya, postingan ini aja belibet kan kata-katanya hehehe... Tapi yang pasti disini, aku mau berikan apa yang aku punya buat Indonesia. Mungkin laptop aku ga pake punya Indonesia, MP3 player ga pake punya Indonesia, provider bukan punya Indonesia, dompet, tas, baju, aku ga pake buatan Indonesia (tapi baju abis gini aku pake punya Indonesia lhoo.. namanya RESERVED hihihihi...), tapi suatu hari nanti aku bakal pake punya Indonesia.

Soalnya suatu hari nanti aku yang nguasai produk-produk Indonesia, hiohiihi...

Jadi, anak muda, anda siap dimana, jadi patnerku, atau jadi bawahanku? :D
Daisypath Anniversary tickers