Tuesday, August 3, 2010

Day 3: Pimnas' stories (bagian II)

Ini cerita lanjutan dari postingan kemaren. Mudah2an masih sanggup baca ya. Hehehhe....

Days 5 - 21 Juli 2010

Inilah dia hari penentuan!! Deg2an banget, cepet2 mandi soalnya kami disuruh berangkat pukul 6 pagi. Wow... Biasanya malah baru bangun jam 8 (standart lah.. di Surabaya kan jam 7..). Tapi untungnya, dosen2 baik deh. Kami gak disuruh berangkat jam 6, tapi berangkat jam setengah 11. Gak usah ikut pembukaan (yah T_T), tapi langsung ke kelas presentasi masing2 sambil persiapan. Sip juga sih idenya. Kami jadi gak deg2an ato nervous. Jadi kami sempet2in juga buat latian terakhir kalinya (hiks..)
Untuk yang terakhir menjelang pembantaian
Tiba-tiba....
Suara dari luar kamar: "Amanda...."
(Mas Angga sembunyi di balik pintu, Mbak Lupi & Cihe toleh2an)
Aku: (noleh) (heran) (teriak) "Mbak Unaaaa!!!"
Semua: "Mbak Unnnaaaaaaaaa....!!!!"
Akhirnya mbak Una dateng jugaa... Padahal tadi perkiraannya dia langsung ke UnMas. Puji Tuhan gak perlu gitu, jadi dia sempet ganti baju & mandi ^^
Sampai di UnMas, kami masih duduk2, guyon & foto2 (gak bisa lepas), dan agak diskusi dikit. Tiba2 ribuan orang masuk dan semuanya rata2 berpakaian adat! Lho lho... ada apa ini?? Olala... ternyata pembukaan Pimnas kali ini disuguhi tari pendet massal sejumlah 1.650 orang dan mencetak rekor MURI sebagai tarian massal terbanyak ^^
Gile.. cewek Bali tuh bener2 te o pe banget deehh.. cantik2, tinggi2, putih2.. rambutnya panjang.. duuh bikin iri :D
Tuh kan, cantik banget ya??
Tibalah saatnya makan siang, trus ke kelas buat presentasi. Supaya gak tegang, kami sempet2in foto2 dulu (biasaa...)
numpang narsis
Di kelas presentasi, kami sudah sepakat dan berharap untuk gak dapet giliran hari itu supaya malemnya bisa dimantebkan lagi. Apalagi kami masuk di kelas dimana ada juri dari ITS (dan sebelumnya kami sudah dicaci maki dengan komentar2nya). Serem banget. Kami sempet pasrah apapun yang terjadi, terjadilah. Puji Tuhan, tiba2 Pak Widya (juri dari ITS) bilang, "Aturan penjurian Pimnas kali ini, ketika ada kelompok yang maju presentasi, juri dari universitas yang sama tidak boleh mengajukan pertanyaan." Uuuffttt... kami agak bisa bernafas lega sejenak. Soalnya Pak Widya ini sungguh2 kritis dalam memberikan pertanyaan dan sanggahan. Tim dari IPB yang begitu lancar dan hebat saja terkagok2 dgn pertanyaan dari Pak Widya. Huftt...
Awalnya juri mempersilakan bagi yang mau presentasi pertama kali. Yang pertama dai Univ. Muhammadyah Purwokerto. Penampilan pertama cukup seru & mendebarkan (soalnya berhubungan dengan ASI - otomatis tau kan berhubungan dgn apa...).
Waktu pengambilan undian ke dua,
"Nomor 16!"
Deg!
Kami kringat dingin, jantung rasanya mau copot, kaget karena gak nyangka dapet secepat ini. Dan Mbak Una malah diem aja, heran pula kenapa kami berdiri & bersiap2. Ealah ternyata dia gak tau kalo kami dapet kelompok no. 16. Hehehehhe...
Presentasi kami nilai sangat lancar, cuma ada beberapa kesalahn teknis di slide (dan kayaknya juri gak liat). Aku sebagai operator sempet shock jg dan gak tau harus berbuat apa. Untungnya Cihe gak shock & dia tetap tenang melanjutkan presentasinya.
Selesai presentasi, seperti biasa ada tanya jawab dengan juri selama 15 menit. Pak Widya hanya diem aja. Sedang juri yang lain yang menanyai kami. Huft.. agak lega karena pertanyaan2nya sudah kami duga sebelumnya. Sebelum 15 menit habis, kami sudah boleh dipersilakan duduk. Duuhh.. legaa...
Kami pulang dengan perasaan lega, penuh syukur, dan... gokil! Hahahhaa... Bukan anak ITS namanya kalo gak gokil. Malem ini bisa tidur nyenyak deh.....

Days 6 - 22 Juli 2010

Hari kedua, kami memutuskan untuk memecah kelompok menjadi 2 bagian. Mbak Una, Cihe, dan Mbak Lupi di kelas untuk mengikuti presentasi. Aku dan Mas Angga menuju tempat expo poster untuk mempersiapkan segala sesuatu.
Sebelum ke tempat expo, kami mampir dulu di stan ITS di bazaar. Belum ada siapa2, bahkan stannya pun masih ditutup. Karena kami bawa Utagami raksasa (ukuran 5x5 m), kami berinisiatif untuk beber Utagami di depan stan ITS, sehingga bisa dimainkan dan gak sia2 bawanya (berat oii..). Bener dugaan kami, banyak banget yang berminat dengan Utagami kami. Bahkan mengundang perhatian dari berbagai universitas lain.
Mas Angga sebagai wasit
Yang ibu-ibu cukup yang mini
Setelah lelah mengarahkan (lho?), kami berinisiatif untuk menitipkan permainan ini kepada temen2 BEM ITS, trus kita cabut ke poster. Ya iya, belum siap2 apa2 euyh!
Expo diadakan di GOR Lila Bhuana. Tempatnya agak kecil dibandingkan tahun lalu (katanya), tapi dengan jumlah poster yang bertambah. Kebayang kan sesaknya gimana?
Juga ada hal yang sempet bikin kami gondok dan Pak Bandung (koor. Pimnas XXIII ITS) marah2 gak karu2an ke panitia & BEM. Maaf ya temen2 dari BEM ITS... Gara2 kami, kalian semua dimarahin abis2an.. Hal itu adalah meja yang seharusnya kami pakai untuk memamerkan produk kami, hilang untuk kedua kalinya! Arrgghh...! Untung Mbak UNa bawa karpet, jadilah kami beber kloso di depan poster kami.
kondisi mengenaskan dari poster kami
(to be continued...)

No comments:

Post a Comment

Daisypath Anniversary tickers