Daaannn... nama kelas saya adalah..... CLASS OF WINE.
Pada tau wine kan? Biasanya wine diminum di pesta-pesta kalangan orang kaya. Kadang dipakai untuk perjamuan kudus juga di gereja, tapi gak semua gereja pake wine beneran. Kenapa? Ya soalnya mahal. Gimana sih. Trus wine juga bisa dipake buat obat untuk kesehatan kalo cara nyimpennya bener. Bisa jadi racun kalo salah menyimpan. Wine juga beda-beda harganya. Semakin mahal harga sebotol wine ditentukan dari jenis anggur yang dipakai, negara yang menghasilkan wine (jadi jenis wine itu bermacam-macam tergantung dari asal daerah yang memproduksinya), kondisi anggur yang akan dipakai untuk wine, kondisi suhu saat anggur itu dipetik, kondisi saat memeras anggur (red wine adalah anggur yang diperas bersama kulitnya, the white one is anggur yang diperas tanpa kulitnya), dan terakhir: kondisi penyimpanannya.
Ribet ya?
Se-ribet hidup gua.
Waktu dapet pencerahan ini, saya lagi membayangkan sebuah kebun anggur. Kebun anggur yang anggurnya dipakai untuk membuat wine itu susah-susah gampang untuk merawatnya. Uniknya, tanaman anggur sendiri justru sulit tumbuh di tanah yang terlalu subur. Nah lho?
Saya jadi inget perjumpaan saya pertama kali dengan sosok Yesus. Awal-awal saya bertumbuh di tempat yang fasilitasnya kurang. Melihat AOG yang sekarang, saya pikir anak-anak muda harusnya lebih bisa bersemangat untuk mengenal Yesus lebih lagi dan kesempatan untuk mengalami perjumpaan dengan Yesus itu besar, karena hampir semua fasilitas ada. Mulai dari pengajaran, pelatihan, sampe komunitas lengkap! Saya dulu sangat jarang dapet pengajaran keren dari ko Philip, dan pendeta-pendeta luar biasa lainnya. Mau belajar ya harus mau hancur. Harus mau nangis-nangis. Karena tumbuh dari kondisi seperti itu, saya jadi terbiasa untuk mengeluarkan potensi saya di tempat yang tidak terduga. Ketika saya dihimpit, ketika saya ditinggalkan, ketika saya tidak dilihat orang, di tempat-tempat itu saya justru bertumbuh dan mengenal Yesus lebih dalam. Ini masa-masa pembibitan.
Setelah pembibitan, tanaman akan mulai bertumbuh. Agar kebun anggur tumbuh dengan baik, perlu diperhatikan suhunya, kondisi iklim, cahaya matahari yang cukup, dan jangan lupa pengairannya!
Dalam perjalanan saya bersama Yesus, saya pernah 'nakal' layaknya anak umur 3-5 tahun yang want to knooowww aja. Pengen tau ini, pengen tau itu. Udah dilarang pun, uda diperingatin mulai dari lembut sampe keras, teteeep aja pengen tau. Ini masa-masa dimana saya harus memutuskan untuk 'mati' atau mati beneran (secara rohani). Untuk bertumbuh, sebuah bibit harus 'mati' dulu. Kalo gak gitu, bibitnya gak pecah dan sesutau di dalam bibit itu gak bakal keluar. Ini masa-masa berat karena saya gak pernah tahu mana bibit yang tumbuh, mana yang enggak. Mana bibit yang bakal berbuah, mana yang enggak. Seandainya saya tahu, ya bakal saya buang. Masalahnya saya gak pernah tahu sebelum saya mencoba dan berserah.
Yang bisa saya lakukan di masa-masa ini adalah dengan rajin mengecek apakah atmosfernya udah pas dan apakah pengairannya jalan. Puji Tuhan sekalipun berat, saya tahu kebun anggur ini sedang dalam tahap bertumbuh.
Nah, dalam proses bertumbuh ini gak semua ranting anggur berbuah lho. Ada yang udah berbuah lebat, ada yang pokoknya muncul, ada yang belum. Ini saya sebut masa membersihkan ranting. Dan disinilah saya sekarang. Bareng Yesus saya mencoba membersihkan ranting hidup saya. Ada yang berdaun sangaaat lebat sampe-sampe susah berbuah karena udah berbuah daun. Ada yang udah berbuah dan saya tinggal membersihkan sedikit supaya lebih banyak lagi buahnya. Masa ini snagat menantang karena di satu sisi saya sudah bisa melihat sebagian buah, tapi sebagian belum dan itu membuat saya harus berpikir, apa yang salah ya? Harus dicek lagi kondisinya, airnya, cahayanya, atau jangan-jangan ada hama? Hmmm...
Saya masih ada masa penuaian. Namun jangan lupa! Di masa penuaian itu jangan lupa untuk menabur kembali supaya tahun depan bisa menuai lagi. Kalo malas atau menunda, tahun depan belum tentu bisa panen anggur lagi. Selagi menanam dan menuai, anggur-anggur yang sudah dipetik itu diolah menjadi wine, dan disimpan di tempat yang benar dengan suhu yang benar, sampai tiba saatnya wine itu dikeluarkan dan disuguhkan kepada tamu-tamu pesta. Ya saya tahu masih panjang perjalanan saya untuk menjadi wine. Wine yang mahal dan berkelas. Wine yang diminum oleh orang yang tepat. Wine yang bisa membuat tamu-tamu berdecak kagum kepada penyelenggara pesta karena sudah menyuguhkan wine yang enak.
Maka dari itu saya menamakan perjalanan hidup saya ini di dalam kelas wine. Akan tiba waktunya ketika saya harus keluar dan mempertaruhkan nama besar tuan saya, dan saya mau ketika saat itu tiba, saya sudah siap.
John 15:2 He cuts off every branch of me that doesn't bear grapes. And every branch that is grape-bearing he prunes back so it will bear even more.
Wooo~ Ternyata banyak juga hal yang sudah Tuhan kerjakan :D Jadi penasaran detilnya seperti apa :D hehehe~ kalo ada waktu di posting dong~ :D ato kalo udah, please give me the link XD hahaha~
ReplyDeleteSemakin manis di tahun 2013 :D
sebenernya udah tapi acak kadut, ce. hahahhaha.. nanti deh aku review ulang.
ReplyDeletetapi kayaknya masih lama karena masih ada hal-hal yang gak bisa dipublikasikan dulu. Tapi mudah2an akhir tahun atau awal tahun depan udah bisa dipublikasikan (dengan rapi maksudnya :P).
waaahhhhh kelas wine.. unik juga manda..hehehe..
ReplyDeletecoba ditulis lebih detail manda jadi bisa sama2 belajar juga :D
Ada bukunya Bruce Wilkinson kalo gak salah bahas tentang anggur juga, tapi aku lupa judulnya, buagus buanget. tentang tingkatan yang gak berbuah, berbuah, dan berbuah banyak itu looo....
ReplyDelete